Chelsea melaju ke final

Pelatih Real Madrid Jose Mourinho menginginkan Chelsea meraih juara Liga Champions, setelah klub yang diasuhnya ditaklukkan Bayern Munich secara menyakitkan di semifinal.

Chelsea melaju ke final menyusul kemenangan agregat 3-2 atas Barcelona dalam laga yang berlangsung dramatis, meskipun mereka hanya diperkuat 10 pemain, setelah John Terry diusir dari lapangan.

Dalam jumpa pers usai laga semi final, Jose Mourinho secara terang-terangan menginginkan sekaligus menjagokan Chelsea meraih juara Liga Champions.

"Chelsea tampil luar biasa saat menaklukkan Barcelona, padahal mereka hanya diperkuat 10 pemain," kata Mourinho, yang pernah melatih The Blues.

Dia menyebut kualitas permainan Chelsea terus meningkat, yang membuatnya bertambah yakin bekas klubnya itu lebih berpeluang menjuarai Liga Champions.

Namun Mourinho tidak memperhitungkan bahwa laga final itu akan digelar di kandang klub asal Jerman itu.

Bayern Munich merupakan klub pertama yang tampil di kandangnya sendiri semenjak klub Roma, Italia, tampil di Stadion Roma pada final Piala Eropa antar klub pada 1984 lalu.

Di hadapan media, pelatih Bayern Munich Jupp Heynckes menyatakan, tampil di pertandingan final di kandang sendiri merupakan obsesi mereka sejak awal.

"Dan sekarang, kami mencapai obsesi untuk tampil di kandang sendiri," kata Heynckes.

Keberhasilan ini, menurutnya, tidak terlepas dari kegigihan anak asuhnya. "Anda tahu, kami sempat tertinggal 0-2, dan kami akhirnya berhasil membuat gol balasan."


Itulah sepak bola

Tetapi Heynckes menolak jika Bayern dianggap sejak awal mengharapkan laga diakhiri melalui adu pinalti. "Kami sama sekali tidak mengharapkan adu penalti."

Pelatih Bayern Munich Jupp Heynckes menolak tuduhan jika Bayern menghendaki laga adu pinalti.

Salah-seorang legenda Bayern Munich di tahun 80-an, Karl-Heinz Rummenigge, yang dua kali mengantar klubnya memenangi Piala Eropa, tidak bisa menutupi rasa gembiranya: "Saya belum melihat kegairahan ini selama 40 tahun bergelut di sepakbola profesional.

"Ini adalah puncak dari apa yang kami alami di tahun 70-an dan 80-an," kata Rummenigge.

Sementara itu, pelatih Real Madrid Jose Mourinho menyatakan, faktor keletihan sebagai salah-satu penyebab kekalahan anak asuhnya dalam drama adu pinalti.

"Pemain kami terlihat kurang segar dalam laga penting ini," kata Mourinho seraya merujuk pada ketatnya liga domestik Spanyol, jika dibanding liga Jerman yang berakhir lebih awal, sehingga Bayern disebutnya dapat menikmati masa istirahat lebih panjang.

Meskipun demikian, Mourinho tetap bangga terhadap penampilan anak asuhnya saat menghadapi lawannya di semifinal.

"Anak asuh saya telah tampil secara fantastis, mental mereka juga luar biasa, dan yang kami hadapai adalah tim besar," katanya.

Terhadap kekalahan menyakitkan ini, Mourinho akhirnya menerimanya sebagai sebuah kenyataan yang tak bisa dihindari. "Kami tentu saja sedih atas kekalahan ini, tetapi kalah atau menang merupakan kenyataan dalam sepak bola," katanya berfilosofi.

0 komentar:

Post a Comment